Minggu, 28 Juli 2013
RUMUS MENGHITUNG RASIO KOMPRESI
RUMUS MENGHITUNG RASIO KOMPRESI
RUMUSMENGHITUNG RASIO KOMPERSI
Mungkin sebagian dari kita dah ngerti cara menghitung rasio kompresi.. Langsungsaja..
Dari rumus di wikipedia (tanpa piston volume) :
b = cylinder bore (diameter)
s = piston stroke length
Vc = volume of the combustion chamber (including head gasket). This is theminimum volume of the space into which the fuel and air is compressed, prior toignition. Because of the complex shape of this space, it usually is measureddirectly rather than calculated.
Dengan piston Volume
CR=(Vc+(D-PV))/Vc-PV
CR = Compression Ratio
Vc = volume of the combustion chamber (including head gasket).
D = Displacement.
PV = Piston Volume
Kenapa ada piston Volume? Karena jika aplikasi Flat top piston maka gak adamasalah, namun jika masang piston cekung atau cembung (jenong) maka Volumesilinder atau displacement tentu berubah karena dikurangi/ ditambahi olehcekungan dan cembungan piston crown..
Ato rumus simpelnya..
Volume Silinder + Volume Ruang bakar (termasuk ketebalan gasket) / Volume Ruangbakar..
Misal Scorpio saya..
Displacement (Volume silinder) = 223 cc
Volume Chamber (ruang bakar) = 22.069 cc
Volume Gasket (tebal 1.1mm) = 4.231 cc
Piston Volume = 0 cc (Flat, gak dihitung)
Maka rasio kompresinya adalah :
223 + (22.069+4.231) / (22.069+4.231)
223 + 26.3 / 26.3
249.3 / 26.3
= 9.47 dibulatkan jadi 9.5 : 1
Sesuai spek di brosur..
Rumus diaBos-bos pasti dah tahu cara ngitung Volume silinder atau displacementkan?
Rumusnya,
3.14 X Bore X Bore X Stroke / 4
Misal scorpio saya lagi..
Bore = 70 mm
Stroke = 58 mm
Jadi, 3.14 X 70 X 70 X 58 / 4, ketemunya 223 cc tadi..
Tetapi, pernah baca kurva Cam, seperti ini?Ato punya Kharisma di bawah ini?
Klep masuk buka 2° sebelum TMA, nutup 25° sesudah TMB
Klep buang buka 34° sebelum TMB, nutup 0° sesudah TMA
Ato Kawasaki athlete yg di post bos Hanx13 ini..
Inlet :
Buka : 20⁰ sebelum TMA
Tutup : 60⁰ setelah TMB
Durasi : 260⁰
Exhaust :
Buka : 55⁰ sebelum TMA
Tutup : 25⁰ setelah TMB
Durasi : 260⁰
Yang saya BOLD adalah inlet nutup (intake closing).. SELALU menutup setelahTMB..
Padahal, rumus volume silnder, menggunakan Stroke (180 derajat crack setelahTMA, 0 derajat TMB) yg full.. alias dalam scorpio saya 58 mm..
Dimana saat itu, KLEP HISAP MASIH MEMBUKA.. bagaimana piston mengkompresi jikaklep hisap masih membuka??
Nah, karena saya blom tahu (blom punya datanya) kapan klep hisap scorpiomenutup.. Saya trus mencoba mbongkar mesin tepat setelah klep hisap menutup..jadi posisi piston di silinder seberapa.. (diukur dengan dial gauge, blom punyabusur derajat) lalu ane ukur pake sigmat.. Berapa Stroke YANG SISA, setelahklep hisap menutup.. supaya bisa dicari Rasio Kompresi Efektifnya..
Disebut Efektif karena baru saat itu Piston benar-benar meng kompresi..
Disebut juga Rasio Kompresi DINAMIS
Ketemu STROKE setelah klep hisap menutup adalah 25.4mm!! (Hampir setengahstroke)
Volume efektif jadinya (saat kompresi)
3.14 X 70 X 70 X 25.4 / 4 = 97.576cc
Rasio Kompresi efektif (Volume silinder + Volume chamber dibagi volume chamber)=
98cc + 26.3cc / 26.3cc = 4.73
- Besaran perbandingan kompresi ( Static Compression Ratio/SCR) sangatmenentukan jenis bahan bakar yang akan digunakan agar tahan terhadap tekanan kompresitinggi
- Semakin tinggi SCR, maka bahan bakar yang dipakai harus memiliki oktanyang lebih tinggi pula.
- Bahan bakar yang memiliki oktan lebih tinggi maka bahan bakar tersebutakan lebih sulit terbakar.
- Sulit terbakar artinya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk rambatanpembakaran pada ruang bakar.
- Sulit terbakar artinya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk rambatanpembakaran pada ruang bakar.
Dengan rumus dasar:
Perbandingan Kompresi (SCR) = volume ruang bakar / (volumeruang bakar + volume cylinder)
Langkah Mudah Menentukan Perbandingan Kompresi :
1. Siapkan gelas ukur (buret) untukmengukur volume (lihat gambar disamping).
2. Buatlah mesin seperti pada posisi gambar di bawah
Mengukur Volume Ruang Bakar :
3. Letakkan posisi piston pada titik mati atas (TMA)
4. Isi cairan bensin + oil kedalam ruang bakar melalui busi sampai bataslubang busi.
Hasil yang didapat = Volume RuangBakar (V1)
Mengukur Volume Total (RuangBakar + Cylinder) :
5. Setelah langkah 4, langsung piston diletakkan padaposisi titik mati bawah (TMB)
6. Tambahkan isi cairan tadi sampai batas lubang busi .
Hasil yang didapat = Volume Total(Vtotal)
7. Hitunglah perbandingan kompresi menggunakan rumus dasar.
Contoh :
Dari hasil pengukuran didapatkan hasil sebagai berikut:
- Volume Ruang Bakar = 9 cc (langkah 4)
- Volume Total = 124 cc (langkah 6)
Maka, perbandingan kompresi adalah :
V1 :Vtotal = 9 : 124
= 1 : 13.8 ( semua dibagi 9)
Hasilnya : Perbandingan Kompresi = 1 : 13.8
Bahan bakar yang dipakai harus beroktan MON minimal 100yaitu : Avgas
APA ITU RASIO KOMPRESI?
So… apa kaitan ruang bakar dengan tenaga? Oh pasti ada… besaran ruang bakarini nantinya akan sangat menentukan dalam tugas menampung emulsi udara-bahanbakar yang sudah dihisap oleh piston kemudian dipadatkan di kubah ini sebelumakhirnya diledakkan busi.
pernah dengar orang berkomentar tenaga mesinnya semakin padat…? Yup, bisajadi karena memang combustion chamber dapat dimanfaatkan dengan optimal. Kubahruang bakar tentu memiliki volume sendiri, sedangkan kapasitas mesinmerupakan volume pembanding. Seberapa banyak volume kapasitas mesin mampudipadatkan di ruang bakar hingga seper-sekian bagian inilah yang disebut rasiokompresi.
Contoh sebuah mesin bebek dengan kapasitas mesin 100 cc, sedangkan volumeruang bakar adalah 10 cc dimasukkan dalam rumusan rasio kompresi adalah
(Kapasitas mesin / Volume ruang bakar ) + 1
= (100 / 10 ) + 1
= 10 + 1
= 11 : 1
Yahhh itu mah rumus sederhana aja, kalo mau rumus ribet coba cari diwikipedia, kompresi rasio dihitung pake rumus…dimana :
b= diameter piston
s= panjang stroke
Vc= volume ruang bakar + volume paking cylinder head.
Ini
adalah rumusan minimum, kalau mau lebih detail sebenarnya
volumepembanding tidak hanya ruang bakar, melainkan juga : Cylinder Head
CombustionChamber, Tebal Gasket, Deck Clearance, Ring Kompresi terhadap
Piston, Dan DomePiston. Huahahahaha… Ini nih kepusingan berawal :DMau dihitung satu-satu? Capee… deh, coba bayangin kita pakai piston Izumi highdome dengan coakan klep dalem, hitung berapa volume jenong pistonnya…? Mendingngisep rokok sambil ngopi daripada botak mikir itu hehehehe…

Saya bilang teknik menghitung seperti wikipedia yang ribetz ni ga selamanyaefektif, bagaimana jika piston memiliki permukaan highdome, ada yang bisamenghitung volumenya, yah… walaupun bisa tapi kok ya menyusahkan diri sendiriseandainya piston seperti foto dibawah ini
Jaahhh… bikin males belajar matematika tu ya gara2 rumus ribet ini. Mendingketika blok dan cylinder head terpasang, posisikan piston pada TMA, lepaslubang busi kemudian suntikkan cairan untuk mengukur volume ruang bakar. Inilahrumus ruang bakar riil dibandingkan yang harus mengukur dan menghitung satu persatu.
Ngomong-ngomong dah pada bisa nge-hitung volume kapasitas mesin kan?
VOLUME MESIN = ( Phi * Bore * Bore * Stroke ) / 4,000
Phi adalah konstanta bernilai 3.1416
Bore adalah diameter lebar piston dalam satuan milimeter
Stroke adalah langkah piston bergerak dari TMA ke TMB dalam satuan milimeter
Volume mesin akan diperoleh dalam satuan centimeter cubic alias CC
Contoh, sebuah mesin dengan diameter piston 53.5mm, serta panjang langkahpiston 54mm, akan memiliki Volume Silinder sebesar 121.4 CC
Nah setelah kapasitas mesin didapat, baru ukur volume kubah ruang bakar,finally diukur deh rasio kompresinya.
Mengejar Rasio Kompresi tinggi
Jika kamu bisa memperoleh racing fuel, maka mainkan rasio kompresi hinggadiatas 15 : 1, bahkan kamu bisa pakai rasio lebih tinggi jika memakai alcohol,ingat Drag NHRA yang mobil dragnya mirip formula, tuh semua pada pemabokheheheh.. kan mimik alkohol. Kumat ngelantur…
Papas noken as, timing dan durasi, airflow, volumetric efisiensi, aliran diporting, dan banyak kombinasi dari berbagai faktor berpengaruh besar terhadapkompresi dan sang maut yang mengancam nyawa mesin – DETONASI -
Detonasi
Dapat dipahami sebuah kondisi yang menyebabkan bahan bakar meledak – bukanterbakar dengan cepat – Parah! Biasa terjadi pada mesin dengan beban tinggi dankecepatan tinggi, kerusakan detonasi bisa mengalahkan bearing-bearing sepertidi kruk as yang jika sudah tidak balance bisa-bisa melintir tuh kruk as.
Kecepatan bahan bakar normal berada pada 23 – 56 meter tiap second. Semakintinggi nilai oktan, semakin lambat kecepatan rambatnya. Sebuah percikan busimembutuhkan waktu 0.003 detik untuk melakukan sebuah pembakaran sempurna, jadibisa menghitung kan berapa RPM batasan mesin biar gak Detonasi ^_^
Langganan:
Postingan (Atom)